Kota Monaco : Surga Wisata Kelas Atas Dunia
Nama Monako berasal dari sebuah koloni Yunani di dekat
sana, Monoikos, yang didirikan pada abad ke-6 SM oleh bangsa Phokida (bahasa
Inggris: Phocis). Salah satu sumber pendapatan Monako berasal dari sektor
pariwisata; setiap tahunnya banyak yang berkunjung ke situ untuk kasino dan
cuacanya yang nyaman.
Berbeda dengan kota-kota lainnya yang tersebar di
sepanjang French Riviera, Monaco terlihat lebih luks dan elegan. Begitu masuk
kota Monaco, sepanjang jalan dipenuhi dengan deretan hotel, toko dan butik
mewah keluaran perancang dunia terkenal. Mobil-mobil mewah, seperti Jaguar,
Porsche, Mercedez Benz ataupun BMW seri terbaru, berseliweran di jalan raya
bersaing dengan puluhan yacht maupun kapal-kapal mewah berukuran sedang yang
berjejer rapi di dermaga, yang terletak di seberang jalan yang berbatasan
dengan pantai.
Sebagai negara yang dikenal berbiaya hidup tertinggi
di kawasan French Riviera, Monaco menjadi tempat tinggal orang-orang jet set
maupun tempat tujuan para wisatawan kaya yang ingin memanjakan diri. Salah satu tempat yang
menjadi daya tarik utama sekaligus ciri khas Monaco, tentu saja adalah kasino.
Salah satu kasino tertua dan paling terkenal di Monaco, bahkan juga di seluruh
dunia, adalah Casino de Monte-Carlo yang terletak di jantung kota Monaco.
Kasino yang didirikan sejak tahun 1863 buah gagasan
miliuner Francois Blanc dan Pangeran Charles III, sering disebut sebagai
haute-nya perjudian. Ini bisa terlihat dari arsitektur karya arsitek Charles
Garnier yang bergaya Belle Epoque, lengkap dengan lukisan serta hiasan mewah
yang terpasang di setiap inci bangunan. Tak heran, berkat keelokannya, Casino
de Monte Carlo kerap dijadikan lokasi syuting berbagai film box office dunia.
Selain kasino, Monaco juga memiliki objek wisata
lainnya. Apalagi kalau bukan Istana, tempat tinggal Pangeran Rainier III.
Upacara pergantian pengawal istana yang berlangsung setiap pukul 11.55 itu,
cukup menarik minat wisatawan maupun penduduk lokal. Yang penasaran melihat
Istana bisa terpuaskan dengan membayar 6 euro.
Karena letaknya di tepi laut, Monaco juga memiliki
museum andalan Oceanographic Museum, yang digagas oleh Pangeran Albert I dari
Monaco, mantan Angkatan Laut sekaligus peneliti kelautan. Di sini digelar
berbagai koleksi ilmiah beliau yang terdiri dari berbai jenis ikan, spesimen
hingga kerangka tulang ikan.
Jika menyukai St. Paul, Anda pasti juga akan mencintai
Eze, yang memiliki lokasi di atas bukit bernama Mont Bastide dengan struktur
bangunan serta kekayaan alam yang mirip dengan St. Paul. Untuk menghadapi
serangan musuh sekaligus melawan badai, rumah-rumah di sekitar perkampungan Eze
dikitari oleh benteng. Posisi rumah mereka juga menjorok masuk ke dalam bukit
dengan jalan berbatu yang didirikan sejak abad pertengahan dan tetap
dipertahankan hingga sekarang. Bahkan di puncak bukit masih ada reruntuhan
kastil peninggalan abad pertengahan dulu.
Beda dengan St. Paul yang dipadati penduduk maupun
turis, Eze jauh lebih senyap. Terlebih di musim dingin, penduduk yang tinggal
hanya sekitar 30 orang, sementara yang lainnya mengungsi ke kota lain yang
lebih hangat. Dengan kekayaan alamnya yang indah, bukit hijau menjulang dengan
hamparan Laut Mediterania di seberangnya, Eze mampu memukau banyak turis dan
artis dunia seperti vokalis U2 Bono juga pasangan Pangeran Rainier dan Putri Grace Kelly asal Monaco
yang memiliki vila di sana.
Objek wisata lain yang tak boleh dilewatkan adalah Le
Jardin Exotique yang dipenuhi tanaman kaktus Amerika Selatan serta tanaman
langka lainnya. Jangan pula lewatkan mengunjungi pabrik sekaligus toko parfum
tradisional terkenal, Fragonard, yang berdiri sejak 1926. Pabrik parfum eksklusif
ini hanya berada di Grasse dan Eze saja. Dari sekian banyak tanaman dan bunga
yang dipakai Fragonard, dua di antaranya berasal dari Indonesia, yaitu Santal
dan Patchouli.
Komentar
Posting Komentar